Apa Itu Volatilitas Tinggi
Pengertian Volatilitas
Volatilitas merupakan istilah yang erat kaitannya dengan pasar keuangan secara umum, di mana hal ini berarti perubahan harga yang memang disengaja untuk meningkatkan kondisi pasar. Dengan kata lain hal ini memicu perubahan harga yang cukup signifikan, entah bertambah makin meningkat atau sebaliknya justru menurun secara drastis.
Dengan adanya hal ini, tentu saja perubahan harga biasanya akan memberikan stimulasi spesifik yang ada dalam pasar keuangan, sehingga menimbulkan daya tarik terhadap investor maupun konsumen yang bermain di dalam pasar tersebut. Namun, tentu saja hal ini bukan sesuatu yang banyak dilakukan oleh kalangan umum, melainkan hanya orang-orang yang terlibat dalam aktivitas pasar uang saja.
Risiko atas holder yang memegang aset besar
Selain ketiga faktor di atas, ada juga risiko atas holder yang memegang aset lebih besar daripada jumlah yang beredar sebagai faktor penyebab volatilitas aset kripto.
Hal ini karena para investor dimaksud ke depannya memiliki potensi untuk membuat perubahan besar di dalam pasar saat pembelian aset baru/likuiditas kepemilikan sekarang.
Dalam hal ini, bagi para investor kripto dengan kepemilikan sekarang melebihi $10.000.000, misalnya, masih belum jelas cara mereka untuk melikuidasi posisi sebesar itu menjadi posisi fiat tanpa secara drastis menggerakkan pasar.
Mengukur risiko investasi
Volatilitas adalah gambaran fluktuasi harga suatu aset atau saham dalam periode tertentu. Ingatlah bahwa risiko berbanding lurus dengan volatilitas.
Makin tinggi volatilitas suatu investasi, makin besar pula risikonya.
Inilah mengapa investor harus paham benar tentang pengertian dan penyebab volatilitas untuk mengelola risiko dengan bijaksana.
Contoh volatilitas dalam pasar saham
Pasar saham sering menjadi sorotan utama dalam pembahasan tentang volatilitas. Perubahan dari harga saham yang cepat dan signifikan bisa menghasilkan tingkat volatilitas yang tinggi.
Misalnya, ketika ada rilis berita penting atau peristiwa tak terduga seperti kenaikan suku bunga atau perubahan kebijakan saham perusahaan, harga saham mengalami kenaikan yang berfluktuasi secara dramatis dalam waktu singkat.
Hal ini menciptakan ketidakpastian di pasar dan menyebabkan volatilitas yang signifikan.
Memahami risk management
Memahami risk management juga penting untuk menghadapi volatilitas aset kripto.
Langkah awalnya adalah dengan menentukan money management bagi aset alokasi keuangan, trading aset kripto dengan modal kecil terlebih dahulu, serta tidak terlampau agresif menambah modal.
Di samping itu, siapkan juga level stop loss untuk mengamankan modal yang dimiliki.
Faktor Sektor dan Industri
Faktor penyebab lain dari volatilitas adalah dari sektor dan industri. Hal ini dapat terjadi jika pemerintah memberlakukan banyak aturan yang mengikat pada industri tertentu. Sebagai contoh saat perusahaan harus meningkatkan kepatuhan dan mengeluarkan biaya lebih besar untuk karyawan berdasarkan ketentuan tersebut sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan di periode tersebut.
Selain itu, beberapa kegiatan berupa pengumuman dari industri sekuritas juga bisa menjadi faktor penyebab volatility, seperti pembatasan atau penundaan trading, laporan pertemuan tahunan, insider trading, dll.
Perkembangan Regulasi
Perkembangan regulasi juga memengaruhi volatilitas mata uang kripto. Regulasi pemerintah atau perubahan kebijakan dapat memengaruhi cara menggunakan dan memandang mata uang kripto sehingga meningkatkan volatilitas. Contoh terbaru adalah persetujuan bursa spot reksa dana (ETF) Bitcoin di AS, yang menyebabkan masuknya aliran dana miliaran dolar AS ke reksa dana tersebut sehingga terjadi volatilitas harga.
Begitu pula, kemajuan teknologi dan inovasi dalam dunia kripto dapat memicu gejolak pasar akibat reaksi trader terhadap berbagai kemungkinan baru.
Faktor-faktor Volatilitas di Balik Aset Kripto
Ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya volatilitas di balik aset kripto, di antaranya sebagai berikut:
Bagaimana cara memprediksi volatilitas?
Memprediksi volatilitas tidak bisa menggunakan satu metode saja. Beberapa metode sering kali digabungkan untuk mendapat perkiraan yang lebih andal.
Metode-metode tersebut antara lain: analisis historis, pendekatan statistik model GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity), analisis fundamental, analisis sentimen, teknik machine learning, dll.
Contoh volatilitas dalam pasar mata uang
Pasar mata uang juga rentan terhadap volatilitas. Naik-turunnya volatility harga dalam pasangan mata uang bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk perubahan dalam kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, atau kejadian geopolitik.
Sebagai contoh, ketika terjadi krisis politik di suatu negara atau ketidakpastian faktor ekonomi dan politik global, nilai tukar mata uang bisa berubah secara drastis dalam waktu singkat, menyebabkan volatilitas yang besar di pasar valuta asing.